Jumat, 01 Februari 2019

IMPIANKU


Bismillahirrahmanirrahim..

Pagi itu, 25 September 2019. Pagi-pagi sekali aku dan keluargaku sudah bangun, yaitu sekitar jam 3. Hari itu hari yang berbeda dari biasanya karena kami berlima lengkap di rumah. Ada alasan khusus kami semua hari itu ada di rumah, alasannya yaitu karena hari spesial nan membahagiakan keluarga kami. Alhamdulillahirrabbil’alamin, aku mendapatkan gelar sarjana pendidikan di hari wisuda tersebut. Aku senang dan sangat bersyukur sekali kepada Allah SWT karena pada hari itu aku bisa mewujudkan impian ayah mamah agar anak-anaknya mendapatkan gelar sarjana, salah satunya di awali dengan diriku karena aku adalah anak pertama di keluargaku. Hari spesial itu juga dihadiri oleh adikku jijah dan hafsah.

                Jam 3 pagi kami langsung mandi dan sholat tahajud, dilanjutkan berzikir dan membaca qur’an bersama-sama. Momen tersebut dilanjutkan samapi menunggu azan sholat shubuh, lalu alhamdulillah kami dapat melaksanakan shalat shubuh berjamaah. Setelah itu, diriku dan keluarga langsung bergegas siap-siap untuk ke JIEXPO Kemayoran. Wisuda fakultasku diadakan pada pagi hari. Undangan yang diberikan khusus untuk dua orang tamu undangan di dalam gedung sehingga  kedua adik tersayangku menunggu di depan gedung sampai acara selesai dan kedua orang tua tercintaku, ayah dan mamah menemani prosesi wisudaku di dalam gedung. Alhamdulillah sekali, momen wisuda ini adalah momen paling membahagiakanku dan keluargaku khususnya ayah mamah yang menaruh harapan besar untukku. Ayah dan mamah adalah orang tua terbaik yang Allah SWT berikan kepadaku, mereka mendidikku dan menyayangiku dengan sepenuh hati serta mendidikku untuk bisa dapat dekat dengan Allah SWT. Orang tuaku mendidikku untuk menjadi orang yang disiplin dan berguna agar kelak dapat bermanfaat bagi agama, nusa dan bangsa.

                Terima kasih banyak ya Allah karena pertolongan, rahmat dan hidayahMu aku bisa membahagiakan orang tuaku dengan salah satunya dengan mendapatkan gelar sarjana pendidikan di 25 September 2019. Dengan ini, sebagai wujud syukur serta niat ibadah seumur hidupku kepadaMu, kujadikan momen tersebut sebagai titik balik kehidupanku untuk tidak menyia-nyiakan hidupku dan aku akan menjadi orang yang tangguh, pantang menyerah, selalu berupaya memberikan kebermanfaatan untuk lingkungan terutama kedua orang tuaku. Agar aku dapat beribadah sepanjang hayat dengan memberikan kebahagiaan dunia kahirat untuk kedua orang tuaku, seperti menaikkan haji ayah mamah dengan keluarga, memenuhi kebutuhan dunia akhirat dengan menjadi anak yang shalihah dan menjadikan keluarga kami yang selalu dekat kepada Allah SWT. Semua ini semata-mata kulakukan karna Allah SWT agar hidup yang Ia berikan ini dapat menjadi berkah dan berguna sehingga kami dapat husnul khatimah dan bertemu kembali di JannahNya kelak. Yaa Allah Yaa Rahman Yaa Rahim, hamba memohon kepadaMu ya Allah jadikan orangtuaku sholeh sholehah dan masukkan mereka ke JannahMu tanpa hisab.

Allahumma shalli ‘ala syaidina muhammad, wa’ala syaidina muhammad, walhamdulillahirrobil’alamin..

Aamiin Aamiin Yaa Rabbal’alamin
Aamiin Aamiin Yaa Mujibassailin



Jumat, 04 Januari 2019

An Essay About "Be A Leader"



Be a Leader
          In 2013, I was in the first grade in senior high school. I interested to join in Rohis. Rohis(rohani islam) is an extracurricular that explain and learn about islam. My reason to join that extracurricular was I want to improve my religious knowledge. In the beginning, I don’t know how to join that group because I was the only girl from my class want to join Rohis and I don’t know anyone. But I make myself brave to join that extracurricular.
            I followed so many activities from that extracurricular. Such as, get more knowledge about my religion and be a part of committee for PHBI (perayaan hari besar Islam). I was active in that group in every Friday and I enjoyed my duty as a member of that group. In the next year, in 2014. I was in second grade. I followed the training leadership in Rohis. I was a leader in the group. I always say to my members “we have to be cohesive and we can be the best group, fighting!”. But actually, I felt so nervous. I always thinking “can I do this well? Oh god, please help me to do this”. My senior asked me “what will you do if you be a leader of keputrian? Can you held keputrian Akbar? “. I said optimistically “yes, I sure with every risk”. I was the leader of keputrian. Every day we busy to make design of keputrian Akbar event. We sold foods in the class to get money for that event. We did it with all effort and Keputrian Akbar was success.
            I am so grateful because the program was success. This is so really meant to me and other members. With this we learn how to be a good person in social life. I learn, Just sure you can and do it with your heart and it’ll happen.

Senin, 26 Maret 2018

Metode Pembelajaran : Pemberian Tugas


                  Dalam pembelajaran ada berbagai macam metode pembelajaran seperti ceramah, diskusi, dan lain-lain. Ada satu metode yang sering di gunakan oleh guru untuk mengajar yaitu metode pemberian tugas. Metode yang lumrah digunakan oleh guru untuk melatih dan mempertajam penguasaan materi untuk peserta didik.

     Di era dulu, pemberian tugas kerap dipandang sebagai upaya guru untuk menyelesaikan materi pelajaran yang tidak selesai diajar-v kan di kelas; guru meminta siswa untuk mempelajari sendiri materi yang belum sempat dijelaskan di kelas.


Pengertian Pemberian Tugas

Pemberian tugas adalah salah satu bagian dari rangkaian kegiatan belajar yang berkesinambungan dan terencana dengan baik. Metode ini juga dikenal dengan istilah resitasi (penugasan).


https://www.slideshare.net/mithys/kelompok-7-metode-pembelajaran-yang-berpusat-pada-guru


1.Menurut Djamarah dan Aswan Zain, metode resitasi (penugasan) adalah metode penyajian bahan di mana guru memberikan tugas tertentu agar siswa melakukan kegiatan belajar.
2.Sementara Mulyani Sumantri dkk, mengemukakan bahwa "Metode pemberian tugas atau penugasan diartikan sebagai suatu cara interaksi belajar mengajar yang ditandai dengan adanya tugas dari guru untuk dikerjakan peserta didik di sekolah ataupun di rumah secara perorangan atau berkelompok.”

Dalam proses pembelajaran, pemberian tugas sangat perlu dilakukan oleh guru, tugas tidak selalu berarti pekerjaan rumah (PR), karena penugasan ini bisa berupa penugasan yang bisa dilakukan di taman, di kebun, di took, atau di mana saja sesuai dengan petunjuk dan keperluan penugasan. Tugas perlu diberikan karena strategi inkuiri menitik beratkan pada keaktifan siswa dalam mencari sendiri kebenaran-kebenaran ilmiah.

Oleh karenanya tugas yang diberikan oleh guru sebaiknya bersifat pencarian kebenaran, yakni dengan melakukan penelitian-penelitian baik secara individual maupun secara kelompok yang dilakukan secara mandiri oleh siswa. Dengan begitu siswa tidak hanya mendapatkan jawaban dari suatu masalah yang diberikan namun juga mendapat banyak pengetahuan selama proses pengerjaan tugas.


#Yuk lebih dalam membahas tentang metode pemberian tugas#

https://classroomclipart.com/clipart-view/Animations/Education_School/stress_study_912cc_gif.htm


Memberi tugas kepada siswa bukan lagi dikarenakan materi belum selesai dibahas di kelas, tetapi karena pemberian tugas adalah bagian dari metode belajar. Dengan bekal teori dan hipotesis yang didapat di kelas, siswa diharapkan mampu mengembangkan teori dan hipotesis tersebut melalui kegiatan penugasan.

Oleh karenanya, memberikan tugas masih termasuk dalam metode pembelajaran. Sebagai sebuah metode, pemberian tugas memiliki 3 unsur pokok, yaitu:

Pengembangan wawasan: siswa memiliki kesempatan untuk mengembangkan materi atau informasi yang mereka dapatkan di kelas. Guru bertugas untuk mengawasi proses ini untuk memastikan bahwa siswa mengerjakan tugas sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang berlaku;

https://goanimate4schools.com/

  • Menemukan dan mempelajari hal baru: melalui penugasan, siswa sebenarnya sedang belajar banyak hal baru, karena dari penugasan inilah siswa akan memiliki penemuan-penemuan yang akan terus mereka pelajari layaknya sistem snowballing; yakni memulai belajar dari fokus yang kecil kemudian membesar seiring dengan temuan-temuan yang dijumpai siswa selama mengerjakan tugas dari guru;

  • Tanggung jawab: melaporkan atau mempertanggungjawabkan hasil pekerjaan/tugas tersebut.


Langkah-Langkah Pemberian Tugas

Pemberian tugas yang diberikan di luar sekolah agar supaya penggunaan metode pemberian tugas di luar sekolahan dapat dikerjakan dengan tertib dan efektif, perlu langkah-langkah sebagai berikut:

https://www.indianweb2.com/2017/04/24/delhi-based-digital-integrated-tutor-student-connect-platform-guruq-raises-seed-funding/

Langkah Awal
  1. Membicarakan/menilai tugas atau pekerjaan rumah pada jam tatap muka sebelumnya, apabila tugas atau pekerjaan rumah itu berhubungan dengan bahan yang akan diajukan
  2. Mengulangi bahan yang lampau dan mencoba menghubungkannya dengan bahan yang akan diajarkan
  3. Membangkitkan perhatian siswa dengan mengajukan pertanyaan, menunjukkan gambar atau model yang berkaitan dengan bahan baru yang akan dikerjakan.


Langkah Inti
  1. Guru memberi kesempatan pada siswa untuk mengajulan pertanyaan yang berhubungan dengan pelajaran yang sudah dipersiapkan sebelumnya maupun yang sedang dibahas.
  2. Pertanyaan siswa tersebut diajukan kepada seluruh siswa agar dipecahkan dan guru apabila diperlukan menjembatani untuk menemukan jawaban tersebut.
  3. Guru mulai memasuki bahan materi baru kepada siswa sesuai dengan topik yang telah disiapkan melalui tugas-tugas yang sebelumnya dipersiapkan untuk siswa.
  4. Siswa mulai aktif melaksanakan tugas-tugas yang dihadapi ditunjang/dijembatani oleh guru apabila mengalami beberapa kesalahan.
  5. Apabila tugas-tugas tersebut belum selesai guru memerintahkan kepada siswa agar diselesaikan di rumah sebagai pekerjaan rumah boleh sendiri-sendiri, boleh berkelompok sesuai dengan tugas-tugas tersebut.
  6. Guru menjembatani para siswa kepada jawaban yang benar, memberikan kesimpulan dan penilaian terhadap situasi yang terlibat dalam kegiatan belajar mengajar.
  7. Pemberian tugas yang diberikan di sekolah dalam proses belajar mengajar.
https://www.youtube.com/watch?v=F7ptOfefC9c
Metode Pemberian Tugas di Kelas


Fase da|am Pemberian Tugas
Agar pemberian tugas berjalan dengan efektif dan efisien berikut adalah fase-fase yang harus diikuti :


 Fase pemberian tugas
  • Tujuan yang akan dicapai;
  • Jenis tugas yang jelas dan tepat;
  • Sesuai dengan kemampuan siswa;
  • Ada petunjuk/sumber yang dapat membantu pekerjaan siswa;
  • Sediakan waktu yang cukup untuk mengenakan untuk tersebut.


Fase pelaksanaan tugas
  • Diberikan bimbingan/ pengawasan oleh guru;
  • Diberikan dorongan sehingga anak mau bekerja;
  • Diusahakan/dikerjakan oleh siswa sendiri, tidak menyuruh orang lain;
  • Dianjurkan agar siswa mencatat hasil-hasil yang ia peroleh.


Fase mempertanggungjawabkan tugas
  • Laporan siswa baik lisan/ tertulis dari apa yang dikerjakannya;
  • Ada tanya jawab/diskusi kelas;
  • Penilaian hasil pekerjaan siswa baik dengan tes maupun non tes.


Kelebihan dan Kekurangan Metode Pemberian Tugas

 Sebagai sebuah metode dalam pengajaran, pemberian tugas memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing, antara lain:

https://mbaessaycoaching.com/2017/04/03/approaching-insead-strengths-and-weaknesses-essay/


Kelebihan metode pemberian tugas dan resitasi:
  • Memberi kesempatan kepada siswa untuk belajar lebih banyak; dalam proses mengerjakan tugas, siswa sangat mungkin akan berhadapan atau bahkan menemukan hal baru, yakni hal yang belum pernah dipelajari di kelas. Hal ini dapat mendorong siswa untuk belajar lebih banyak hal lagi, karena semakin banyak menemukan hal baru, berarti semakin seru!
  • Memperkuat motivasi belajar; penugasan rupanya juga dapat membangkitkan semangat siswa untuk lebih giat belajar, apalagi jika tugas yang diberikan sesuai dengan kebutuhan siswa Oleh karenanya guru harus mengerti betul apa yang dibutuhkan oleh siswa. Dalam praktiknya, guru dapat menawarkan jenis dan sifat penugasan kepada siswa. Biarkan mereka memilih jenis penugasan yang mereka inginkan, lalu pastikan bahwa mereka telah memiliki pemahaman yang baik tentang jenis dan sifat dari penugasan tersebut sebelum akhirnya mengabulkan permintaan siswa;
  • Memupuk rasa tanggung jawab; menerima penugasan dari guru berarti menerima tanggung jawab untuk mengerjakan tugas tersebut sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Melalui penugasan, Siswa didorong untuk belajar menjaga fokus serta membagi waktu. Sehingga tugas dapat diselesaikan dengan baik dan tidak melebihi ketentuan waktu pengerjaan (tidak melewati deadline);
  • Memperkuat motivasi belajar; penugasan rupanya juga dapat membangkitkan semangat siswa untuk lebih giat belajar, apalagi jika tugas yang diberikan sesuai dengan kebutuhan siswa? Oleh karenanya guru harus mengerti betul apa yang dibutuhkan oleh siswa. Dalam praktiknya, guru dapat menawarkan jenis dan sifat penugasan kepada siswa. Biarkan mereka memilih jenis penugasan yang mereka inginkan, lalu pastikan bahwa mereka telah memiliki pemahaman yang baik tentang jenis dan sifat dari penugasan tersebut sebelum akhirnya mengabulkan permintaan siswa;
  • Mengembangkan keberanian untuk berinisiatif; jenis; Penugasan yang tidak kaku dapat membantu Siswa untuk memunculkan ide-ide kreatif dalam menyelesaikan tugas yang diberikan. Sehingga siswa dapat menyelesaikan penugasan ini bukan hanya dengan baik, tetapi juga sangat menarik. Selain itu, jenis penugasan yang tidak kaku cenderung mendorong siswa untuk berani berinisiatif, siswa bebas melakukan eksplorasi
  • Dapat memupuk rasa percaya diri sendiri; ketika siswa berhasil menyelesaikan tugas yang diberikan guru dengan baik, maka saat itulah rasa percaya diri siswa bertambah. Siswa merasa menjadi lebih mengenali bakat dan kelebihan yang ada pada dirinya. Oleh karenanya, guru sebaiknya tidak memberikan tugas yang kaku, yakni jenis penugasan yang tidak membuka ruang kreatif bagi siSwa. Guru seharusnya mendorong kreativitas siswa, sekaligus mengarahkan agar kreativitas tersebut selalu digunakan dan dikembangkan untuk hal-hal yang positif saja.
  • Memupuk rasa tanggung jawab; menerima penugasan dari guru berarti menerima tanggung jawab untuk mengerjakan tugas tersebut sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Melalui penugasan, Siswa didorong untuk belajar menjaga fokus serta membagi waktu. Sehingga tugas dapat diselesaikan dengan baik dan tidak melebihi ketentuan waktu pengerjaan (tidak melewati deadline);

https://www.videoblocks.com/video/cartoon-animation-of-a-girl-student-is-reading-education-book-on-her-desk-in-class-with-science-maths-chemistry-engineering-physics-art-and-creative-knowledge-icon-until-graduation-in-1920x1080-hd-v3w68lurlimiriubi



Kelemahan metode pemberian tugas dan esitasi:

  • Memerlukan pengawasan yang ketat baik oleh guru maupun orangtua. Pengawasan ini berfungsi untuk memantau serta membimbing siswa dalam mengerjakan tugas yang diberikan di sekolah. ]ika pengawasannya lemah, maka guru tidak dapat memastikan tentang 'bagaimana' atau bahkan 'siapa' yang mengerjakan tugas tersebut;
  • Tingkatan fokus dan konsentrasi berbeda; siswa yang memiliki tingkat konsentrasi dan fokus tinggi di kelas belum tentu memiliki konsentrasi dan fokus yang sama ketika mereka berada di luar kelas; kondisi dan suasana tinggal siswa sangat berpengaruh pada dua hal di atas. Misalnya, apabila siswa tinggal di keluarga yang kurang harmonis atau bahkan brokenhome, siswa cenderung kurang dapat mengerjakan tugas dengan maksimal 
  • Kecenderungan untuk berbuat curang. Dengan penugasan yang dilakukan di luar pengawasan guru, maka muncul kecenderungan untuk berbuat curang, seperti mencotek ke tugas teman, copy-paste secara serampangan dari sumber-sumber yang tidak valid dan sebagainya.


Hal-hal yang Perlu Diperhatikan dalam Pemberian Tugas



https://elearningindustry.com/5-hidden-benefits-conducting-elearning-audience-research
  • Untuk memastikan bahwa penugasan dapat membantu siswa dalam memahami dan kemudian mengembangkan pemahaman siswa terhadap suatu materi pelajaran tertentu, maka berikut adalah hal-hal yang sebaiknya diperhatikan dalam pemberian tugas:
  • Tugas yang diberikan merupakan pengembangan dari materi yang diberikan di kelas;
  • Pastikan siswa mengerti manfaat dari penugasan yang akan mereka kerjakan, termasuk di antaranya adalah perihal 'kenapa' dan 'bagaimana
  • Durasi penugasan tidak terlalu lama atau terlalu pendek, buatlah timing pengerjaan tugas yang sederhana, tidak terlalu lama ataupun tidak terlalu pendek. Hal ini akan menghindarkan siswa dari ' perasaan bosan, cemas, atau bahkan takut;
  • Pastikan pula bahwa siswa memahami cara penilaian dari tugas yang mereka kerjakan, sehingga siswa dapat menata fokus dan konsentrasi mereka dengan lebih baik;
  • Apabila guru biasa memberi sanksi pada siswa yang tidak mengerjakan tugas, atau tugas yang dikerjakan ternyata jelek, maka guru harus membiasakan pula untuk memberi hadiah kepada , siswa yang mengerjakan tugasnya dengan baik. Hal ini akan mendorong semangat siswa untuk belajar secara aktif, mereka pun akan merasa dihormati dan dihargai jerih payahnya.


Penelitian Terkait Metode Pemberian Tugas


https://www.flickr.com/photos/68065941@N04/8270518121


Penerapan Metode Pemberian Tugas untuk Meningkatkan HasilBelajar Pada Materi Penjumlahan Dan Pengurangan Pecahandi Kelas V SDN 2 Bukit Harapan
Sutriani, Marinus Barra’ Tandiayuk, dan Baharuddin Paloloang
Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako
Mengatakan bahwa :

  1. Dengan menggunakan metode pemberian tugas, situasi kelas yang semula kurang aktif setelah di terapkan metode pemberian tugas, kondisi kelas berubah menjadi aktif.
  2. Penerapan metode pemberian tugas dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi penjumlahan dan pengurangan pecahan di kelas V SDN 2 Bukit Harapan, dengan persentase ketunasan klasikal pada siklus I yaitu 62,5% dan meningkat pada siklus II menjadi 100%.


PENGARUH METODE PEMBERIAN TUGAS DAN RESITASITERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA PADA KELAS VII
DI MTs. DAARUL HIKMAH PAMULANG
Skripsi
Mengatakan bahwa :
1. Hasil belajar IPS siswa di MTs. Daarul Hikmah Pamulang adalah cukup baik. Dengan penjelasan bahwa (73%) siswa menjawab pertanyaan dengan benar, dan (27%) siswa menjawab tidak benar. Kemudian hasil belajar IPS siswa di MTsDaarul Hikmah Pamulang memiliki nilai rata-rata 73,29.

2. Metode pemberian tugas dan resitasi terhadap hasil belajar IPS siswa di MTs. Daarul Hikmah  terdapat implikasi positif yang signifikan antara metode pemberian tugas dan resitasi terhadap hasil belajar IPS siswa dengan implikasi yang sedang atau cukup. Dan Metode Pemberian Tugas Dan Resitasi memberikan kontribusi Terhadap Hasil Belajar IPS Siswa Pada Kelas VII Di MTs. Daarul Hikmah Pamulang sebesar 18% sedangkan selebihnya 82% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang perlu penelitian lebih lanjut.





.Daftar Pustaka


doc. pribadi

Anam Khoirul, M.A 2015, Pembelajaran Berbasis Inkuiri Metode dan Aplikasi.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
M. Sumantri, Strategi Belajar Mengajar (Bandung: CV . Maula…» 2001), hlm. 130.
N. K. Reestiyah, Strategi Belajar Mengajar.
Zain, A., Djamarah, Strategi Belajar Mengajar. hlm, 97.
https://blog.igi.or.id/fungsi-tujuan-dan-langkah-metode-pemberian-tugas.html

IMPIANKU

Bismillahirrahmanirrahim.. Pagi itu, 25 September 2019. Pagi-pagi sekali aku dan keluargaku sudah bangun, yaitu sekitar jam 3. Hari ...